Siapa yang tidak kenal dengan Gatot Kaca. Hampir semua orang pasti tahu siapa Gatot Kaca ini. Diserial pewayangan, film bahkan sekarang di salah satu game online pun ada karakter Gatot Kaca. Dikenal karakter yang sangat besar, kuat dan bisa terbang, seperti itulah rata-rata penggambaran karakter Gatot Kaca. Namun sebenarnya siapakah Gatot Kaca ini? Siapa orang tuanya dan darimana asalnya?
Berawal dari perseteruan di sebuah kerajaan Hastina Pura dari serial Mahabharata, yaitu perseteruan antara para Pandawa dengan Kurawa. Pandawa yang berjumlah lima orang adalah protagonis di serial Mahabharata ini, sedangkan Kurawa yang berjumlah seratus orang adalah pihak antagonis. Perseteruan mereka bermula dari perebutan tahta kerajaan. Dimana Duryodana dipihak Kurawa mengklaim dirinya lebih pantas diangkat menjadi putra mahkota karena ayahnyalah yang sedang menjadi raja saat itu yaitu Maharaja Dretarastra, sedangkan Yudhistira dari pihak pandawa lebih pantas menjadi putra mahkota karena merupakan pangeran paling tua saat itu dan ayahnya merupakan raja sebelumnya yaitu Maharaja Pandu. Sebenarnya Maharaja Dretasrastra hanyalah raja sementara karena meninggalnya Maharaja Pandu. Maka dari itu sebenarnya yang pantas menjadi raja selanjutnya adalah Yudhistira.
Namun karena sifat dengkinya Duryodana dan dipanas-panasi juga oleh pamannya yaitu Sangkuni, Duryodana dan pamannya itu mencari akal untuk menyingkirkan Yudhistira bersama Pandawa yang lainnya. Maka dirancanglah Laksagreha atau istana berbahan dari Lak (bahan mudah terbakar) yang dikenal dengan istana kardus untuk membakar semua Pandawa. Duryodana menyarankan kepada Sang Raja agar pandawa berlibur ke Warnabrata tempat istana tersebut berada. Para Pandawa pun berlibur kesana bersama ibunya yaitu Dewi Kunti.
Sesampai di Istana Laksagreha, saat malam tiba Arjuna sudah mencurigai sesuatu yang tidak beres. Salah satu lapisan bangunan begitu gampang terkelupas oleh seekor tikus. Belum sempat dia memberi tahu ibu dan saudara-saudaranya tiba-tiba api sudah begitu besar menyala dari salah satu bangunan. Untungnya dibawah bangunan tersebut ada sebuah terowongan sehingga mereka selamat dari kebakaran tersebut. Supaya upaya Kurawa terlihat berhasil, mereka memutuskan untuk mengembara sampai saat waktu mereka tiba pada saatnya.
Suatu saat mereka sampai disebuah hutan bernama hutan Kamyaka. Hutan ini dikuasai oleh Raksasa bernama Hidimba. Hidimba mengendus kehadiran para Pandawa dan ingin memakan mereka. Maka diutuslah adiknya yang bernama Hidimbi untuk memata-matai para Pandawa dengan menyamar menjadi seorang gadis yang tersesat. Melihat seorang gadis yang tersesat ditengah hutan, Pandawa pun mengajaknya bersama-sama. Disanalah akhirnya Hidimbi jatuh cinta kepada salah satu Pandawa yaitu Bima. Bima yang berbadan besar mempunyai kesamaan dengan Hidimbi yaitu makan yang banyak. Maka dari itulah akhirnya mereka saling menyukai. Melihat adiknya jatuh cinta kepada salah satu Pandawa, Hidimba mengamuk dan keluar dari sarangnya. Hidimba menantang Pandawa untuk bertarung. Merasa tertantang, Bima akhirnya maju dan berhasil membunuh Hidimba. Hidimbi yang melihat kakaknya tewas meminta pertanggung jawaban Bima. Karena telah membunuh kakaknya, maka tahta kerajaannya menjadi kosong. Hidimbi meminta agar Bima naik menjadi raja yang baru karena telah membunuh kakaknya dan harus menikahi dirinya.
Atas seijin Dewi Kunti dan Yudhistira selaku kakak tertua, akhirnya Bima direstui untuk menikahi Hidimbi dengan satu syarat. Syaratnya yaitu setelah mereka dikarunia seorang putra, Bima akan meninggalkan mereka dan kerajaan akan dipimpin oleh putranya. Hidimbi pun sepakat dan mereka merayakan pernikahan dengan meriah. Karena Hidimbi adalah seorang raksasi, tidak lama lahirlah seorang anak laki-laki. Anak ini diberi nama Gatot Kaca yang dalam bahasa sansekerta berarti kepala yang gundul seperti kendi. Karena saat lahir Gatot Kaca berkepala gundul. Gatot Kaca tumbuh besar dengan cepat. Setelah menerima berbagai macam ilmu dari ayahnya yaitu Bima bersama pamannya yaitu para Pandawa, Bima menyerahkan tahta kerajaan kepada Gatot Kaca. Kemudian Bima memilih untuk meninggalkan Gatot Kaca beserta Ibunya Hidimbi. Bima melanjutkan perjalanannya bersama ibunya dan saudara-saudaranya.
Pada perang Bharatayuda, yaitu perang antara Pandawa melawan Kurawa, Gatot Kaca berperan sangat penting pada kemenangan Pandawa. Gatot Kaca berhasil membunuh banyak pasukan Kurawa. Yang paling penting adalah dia berperan besar terhadap perang tanding antara dua pemanah terhebat yaitu Arjuna melawan Karna. Karna yang mempunyai senjata Konta yaitu senjata yang mematikan dan sekali pakai terpaksa memakainya untuk membunuh Gatot Kaca. Sehingga Arjuna bisa lebih mudah menghadapi Karna. Gatot Kaca yang gagah perkasa saat itu berhasil memporak-porandakan pasukan Kurawa, sehingga Karna dengan terpaksa mengeluarkan senjata Konta untuk membunuh Gatot Kaca. Gatot Kaca yang sudah sekarat membesarkan tubuhnya dan menimpa ribuan pasukan Kurawa.
Kisah Gatot Kaca yang gagah berani akhirnya berakhir ditangan Karna sang Raja dari Anga. Namun dibalik semua itu Arjuna yang bersumpah akan membunuh Karna tugasnya menjadi lebih ringan karena senjata Konta telah dipakai untuk membunuh Gatot Kaca. Pengorbanan Gatot Kaca begitu sangat berarti bagi kemenangan Pandawa. Selain membunuh ribuan pasukan Kurawa, dia juga meringankan pekerjaan pamannya yaitu Arjuna untuk melawan Raja Anga Karna.
Begitulah kisah dari Sang Pahlawan berotot kawat bertulang besi Gatot Kaca. Anak dari salah satu Pandawa yang berbadan besar, kuat dan bersenjata gada yaitu Pangeran Bima dengan ibunya Sang Ratu Raksasa dari Hutan Kamyaka Hidimbi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar